Contoh!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
Pendidikan : SMP Negeri
Kelas/
Semester : VII/ 1
Mata
Pelajaran : Bahasa Jawa
Materi
Pokok : Teks Cerita Rakyat
Tema : Sejarah/ Foklor
Jumlah
Pertemuan : 2x pertemuan
A.
Kompetensi
Inti
K
I 1 Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya.
K
I 2 Menghargai dan menhayati perilaku
jujur, disilin, tanggung jawab, peduli ( toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
K
I 3 Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
penhetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K
I 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak ( menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang / teori.
B.
Kompetensi
Dasar
1.1
Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
berupa Bahasa Jawa sebagai bahasa Ibu.
1.2
Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
berupa Bahasa Jawa dengan memanfaatkannya sebagai sarana komunikasi/bahasa
pergaulan etnik
2.1 Memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi berbagai
hal atau kejadian dengan santun bahasa Jawa yang sesuai
2.2 Memiliki
perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam berinteraksi sosial dengan
menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan tingkat tutur bahasa Jawa
3.3 Memahami teks cerita rakyat
4.3 Menceritakan kembali isi teks cerita
rakyat dengan ragam ngoko
C.
Indikator
Pencapain Kompetensi
1. Membaca
teks cerita rakyat
2. Menemukan
kata-kata sulit dalam cerita rakyat
3. Menjawab
pertanyaan dari cerita rakyat yang dibaca
4. Menemukan
isi/amanat cerita rakyat
5. Menuliskan
ringkasan bacaan dalam ragam krama
6. Menceritakan
kembali isi bacaan dengan bahasa sehari-hari
D.
Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa
mampu membaca teks cerita rakyat
2. Siswa
mampu menemukan kata-kata sulit dalam cerita rakyat
3. Siswa
mampu menjawab pertanyaan dari cerita rakyat yang dibaca
4. Siswa
mampu menemukan isi/amanat cerita rakyat
5. Siswa
mampu menuliskan ringkasan bacaan dalam ragam krama
6. Siswa
mampu menceritakan kembali isi bacaan dengan bahasa sehari-hari
E.
Materi
Pembelajaran
·
Teks cerita rakyat tentang sejarah/
foklor disekitar ragam krama (Endang Nawangsih)
Endang Nawangsih
Kacariyos wonten ing Dhusun Canditoro wonten
satunggaling prawan ingkang sulistiya ing werni, luhur bebudinipun ugi tansah
sumedya paring pitulung dhumateng sanesipun, ingkang asmanipun Endang
Nawangsih. Endang Nawangsih menika remen nenanem taneman
janganan, teh kaliyan kopi, pawadanipun taneman menika saged damel warga sakiwa
tengenipun ingkang boten gadhah ugi mbetahaken pitulungan.
Enjing menika nalika Endang Nawangsih taksih manen
sawi, kepanggih kaliyan jejaka bagus ingkang asmanipun Citrasoma, putranipun
Raja Hajipamoso panguwaos Pengging, ingkang nembe niti priksa wewengkon
ramanipun kaliyan ngenggar-ngenggar manah wonten mriku. Saking pepanggihan
menika, Citrasoma dados kesengsem dhumateng Endang Nawangsih. Pramila nalika
kondur wonten ing Pengging, Citrasoma boten caos palapuran ngengingi kahanan
wewengkon ramanipun, ananging malah ngandharaken pepenginanipun krama kaliyan
Endang Nawangsih.
Semanten ugi Endang Nawangsih nalika dumugi dalem,
age-age matur kaliyan Ki Ageng Pantaran menawi wau kepangggih klawan Citrasoma,
dereng ngantos diwangsuli dening Ki Ageng Pantaran, Citrasoma, Raja Hajipamoso,
kaliyan Syeh Maulana malah sampun dumugi mriku. Kanthi sedya badhe nglamar.
Mesthi kemawon Endang Nawangsih kaget sanget, dereng ngantos gantos dinten kok
Citrasoma sampun dumugi wonten ing dalem. Nanging Endang Nawangsih banjur
kelingan menawi putranipun Raja Pengging menika pancen misuwur kasektenipun,
kagungan ajian Angin Selaksa, ingkang saged kangge ngrampungaken ayahan ugi
mlayu kang rikat.
Endang Nawangsih matur kaliyan Raja Hajipamoso
menawi purun nampi lamaran menika sawise Citrasoma saged damel tuk ing Dhusun
Canditoro. Mireng ature Endang, Citrasoma banjur bidhal saking mriku saperlu
tapa.
Sajroning tapa Citrasoma dipunganggu dening 457 jin
kaliyan 678 lelembut, ananging bola-bali amargi sekti pramila jin kaliyan
lelembut wau saged dipunkalahaken dening Citrasoma, ugi dados ngrencangi
Citrasoma. Anggenipun tapa Citasoma pitung dinten dangune, ugi boten muspra,
nggrojog toya wening saking lerengipun Redi Merbabu tumuju dhateng dhusun
Canditoro. Endang Nawangsih kaliyan Ki Ageng Pantaran nggumun ngertos
kasektenipun Citrasoma.
Tiyang sadesa banjur nemoni Citrasoma ingkang taksih
tapa. Sedaya padha maringi pangalembana dhumateng Citrasoma, nanging nadyan
dipunalaem Citrasoma boten dados kumalungkung, malah saya andhap asor. “Kula
boten nyipta tuk menika, “wangsulane Citrasoma kanthi alus. “Nanging menika
sedaya peparingan saking Gusti kang Maha Asih, sanesipun ugi saking donga
pangestunipun Ki Ageng Pantaran.”
Mireng ature Citrasoma kados menika, Ki Ageng Pantaran
dados trenyuh, wonten putranipun raja tur sekti kok nggih andhap asor sanget.
Wusananipun Ki Ageng Pantaran paring idin menawi Endang Nawangsih saged
dipunpundhut kaliyan Citrasoma. Kanthi wiwit manika Dhusun Canditoro
dipungantos dados Dhusun Pantaran.
-CUTHEL-
“Kapethik
saka kumpulan crita rakyat Jawa Tengah, kaca 30-34”
Kata-kata yang dianggap sukar dalam teks :
Sulistya
: ayu
Sumedya :
Pawadanipun :
Wewengkon :
Misuwur :
Muspra :
Kumalungkung :
F.
Alokasi
Waktu
·
2x pertemuan
G.
Metode
Pembelajaran
·
Metode Tanya Jawab
·
Metode Diskusi
·
Presentasi
H.
Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan
Pertama
Kegiatan Pendahuluan
·
Siswa merespon salam dari guru
·
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai
komtensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
·
Siswa diberi pemahaman tentang cerita
rakyat
Kegiatan Inti
·
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
secara berpasang-pasangan.
·
Guru membagikan wacana cerita rakyat
yang berjudul “Endang Nawangsih” kepada setiap kelompok.
·
Siswa membaca wacana cerita rakyat yang
berjudul “Endang Nawangsih” kemudian menemukan kata-kata sulit yang terdapat
pada teks.
·
Siswa dengan bantuan guru membahas dan
mengartikan kata-kata yang dianggap sulit yang terdapat dalam teks cerita
rakyat “Endang Nawangsih”
·
Siswa bersama pasangannya menjawab
pertanyaan yang sudah disediakan tentang isi wacana cerita rakyat “Endang
Nawangsih”, dan berdiskusi membuat tanggapan/amanat tentang isi wacana cerita
rakyat Endang Nawangsih yang sudah dibaca. Setelah selesai menjawab pertanyaan,
jawaban dibahas bersama guru.
·
Siswa bersama pasangannya menuliskan
kembali (meringkas) teks cerita rakyat dalam ragam bahasa krama.
·
Setelah selesai hasil pekerjaan
ditukarkan kepada kelompok lain dan dikoreksi kelompok lain dengan bantuan guru
dengan memperhatikan EYD, Unggah-ungguh basa, dan diksi. Kemudian dikumpulkan
kepada guru.
·
Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai kesulitan dan hambatan yang dialami saat melakukan pembelajaran ini.
Kegiatan Penutup
·
Siswa bersama guru menemukan amanat yang
terkandung dalam bacaan cerita rakyat Endang Nawangsih.
·
Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran.
·
Siswa menyimak informasi mengenai
rencana tindak lanjut pembelajaran masih seputar cerita rakyat.
Pertemuan
Kedua
Kegiatan Pendahuluan
·
Siswa merespon salam dari guru
·
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai
komtensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
·
Guru merefleksi pelajaran sebelumnya
tentang menulis ringkasan cerita rakyat Endang Nawangsih.
Kegiatan Inti
·
Siswa membaca teks cerita rakyat Endang
Nawangsih untuk memancing ingatan.
·
Siswa bersama pasangan dengan atau tanpa
guru berdiskusi tentang teknik atau cara menceritakan kembali.
·
Guru membagikan lembar penilaian
menceritakan kembali
·
Perwakilan setiap kelompok menceritakan
kembali didepan kelas mengenai cerita rakyat Endang Nawangsih dengan bahasa
sehari-hari.
·
Disaat yang bersamaan kelompok lain memberikan nilai pada
setiap perwakilan kelompok yang maju pada lembar kertas yang sudah disediakan.
·
Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai kesulitan dan hambatan yang dialami saat melakukan pembelajaran hari
ini.
·
Guru memberikan reward kepada kelompok
yang berkinerja baik.
Kegiatan Penutup
·
Siswa bersam guru menyimpulkan
pembelajaran hari ini.
·
Siswa menyimak informasi mengenai
rencana tindak lanjut pembelajaran.
I.
Penilaian
a. Penilaian
Proses
1.
Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian :
observasi
b. Bentuk Instrumen : lembar observasi
c. Kisi-kisi :
No.
|
Sikap/nilai
|
Butir Instrumen
|
1.
2.
|
Terbiasa berdoa kepada Tuhan Maha Esa
sebelum peserta didik melaksanakan pembelajaran teks cerita rakyat.
Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Jawa sebagai sarana menyajikan
teks cerita rakyat.
|
o Terbiasa berdoa
o Terbiasa
bersyukur
|
Instrumen
Penilaian Sikap Spiritual
Nama : _______________
Kelas : _______________
Sikap/nilai
|
Skor
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
Berdoa sebelum dan sesudah mempelajari teks cerita rakyat.
2.
Mengucapkan rasa syukur setelah mengerjakan
tugas teks cerita rakyat.
|
|
|
|
|
Keterangan:
1 = tidak pernah 3 = sering
2 = kadang-kadang 4 = selalu
2.
Penilaian Sikap Sosial
a.
Teknik Penilaian : Pengamatan
b.
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
c.
Kisi-kisi :
A. Penilaian sikap sosial untuk
diskusi
No.
|
Nilai
|
Deskripsi
|
No. Butir
|
1
|
Menghargai orang lain
|
Menghargai pendapat orang
lain
|
1
|
2
|
Jujur
|
Mengekspresikan gagasan dengan jujur
|
2
|
3
|
Disiplin
|
Mengikuti kegiatan diskusi dengan disiplin
|
3
|
4
|
Kesantunan
|
Menyampaikan pendapat dengan bahasa ragan ngoko dengan santun
|
4
|
B. Penilaian sikap sosial dalam
kegiatan menanggapi hasil karya teman dn berkarya
Objek
: teks narasi tentang peristiwa
atau kejadian
No.
|
Nilai
|
Deskriptor
|
No. Butir
|
1.
|
Jujur
|
Menunjukkan sikap jujur dalam menanggapi karya teman
|
1
|
Menunjukkan sikap jujur dalam berkarya
|
2
|
2.
|
Santun
|
Bersikap santun dalam menanggapi karya teman
|
3
|
Bersikap santun dalam berkarya
|
4
|
Lembar Pengamatan Sikap Sosial untuk Kegiatan
Menanggapi Karya dan Berkarya
Nama :
______________________________
Kelas :
______________________________
Petunjuk:
Berilah tanda silang (X) sesuai dengan
kondisi peserta didik. (Diisi oleh guru)
No.
|
Pernyataan
|
Pilihan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Menghargai orang lain dalam menanggapi karya teman
|
|
|
2.
|
Menghargai orang lain dalam berkarya
|
|
|
3.
|
Bersikap disiplin dalam menanggapi karya teman
|
|
|
4.
|
Bersikap disiplin dalam mengungkapkan isi cerita rakyat.
|
|
|
Pedoman
Penskoran:
Pilihan “Ya”
diberi skor 1, sedangkan pilihan “Tidak” diberi skor 0. Karena soal
berjumlah 4
butir, maka jumlah skor berkisar antara 0 sampai 4.
LEMBAR
PENGAMATAN SIKAP
No
|
Nama
|
Toleransi
|
Jujur
|
Disiplin
|
Santun
|
Ket
|
1.
|
Dian
|
v
|
v
|
v
|
V
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
Pengetahuan
a. Teknik Penilaian :
Tes
b. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
c. Kisi-kisi :
No.
|
Indikator
|
No. Butir
|
-
|
Mengidentifikasi isi teks
wacana cerita rakyat.
|
1-4
|
-
|
Menceritakan kembali
isi teks cerita rakyat dengan bahasa sehari-hari.
|
1
|
Instrumen
Penilaian Pengetahuan (K3)
Nama :
______________________________
Kelas :
______________________________
Soal :
A. Isenana ceceg-cecek
ing ngisor iki kanthi trep!
1. Salebeting cariyos
ing nginggil wonten pinten paraga? Sinten kemawon?
2. Sinten asma
ramanipun Citrasoma?
3. Punapa ingkang dados
panyuwunanipun Endang Nawangsih dhateng
Citrasoma?
4. Kados pundi
wewatakipun Citrasoma punika?
5. Piweling punapa
ingkang saged dipun pendhet saking cariyos ing nginggil?
Kunci Jawaban:
1. Wonten
5 paraga. Endang Nawangsih, Ki Ageng
Pantaran, Citrasoma, Raja Hajipamoso, kaliyan Syeh Maulana.
2. Raja Hajipamoso.
3. Ingkang
dados panyuwunanipun Endang Nawangsih dhateng Citrasoma inggih menika damel tuk
ing dhusun Canditoro.
4. Wewatakipun
Citrasoma yaiku andhap asor, bekti marang wong tuwa, sekti.
5. Piweling
ingkang saged dipun pendhet saking cariyos Endang Nawangsih yaiku tulung
tinulung, dadia wong kang andhap asor, bekti marang wong tuwa, syukur marang
Gusti.
Pedoman
Penyekoran
-
Soal nomor 1-4 bobot poin 5.
-
Soal nomor 5
o
10 poin jika amanat sesuai dengan
cerita.
o
5 poin jika amanat kurang sesuai dengan
cerita.
o
2 poin jika amanat tidak sesuai dengan
cerita.
-
Setelah itu semua poin dijumlahkan
dibagi 3. Hasil pembagian, itulah skor akhir.
-
Nilai Akhir :
4.
Keterampilan
a. Teknik Penilaian :
Tes praktik
b. Bentuk Instrumen :
Tes uji petik kerja dan produk
c. Kisi-kisi
:
No.
|
Indikator
|
No. Butir
|
1.
|
Menulis ringkasan cerita rakyat “Endang
Nawangsih”
|
1
|
Instrumen
Penilaian Keterampilan (K4)
Nama :
______________________________
Kelas :
______________________________
Soal:
1.Tulisen kanthi ringkes crita rakyat “Endang Nawangsih” nganggo basamu krama !
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Kriteria
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Pilihan kata
|
|
|
|
|
2
|
Keutuhan cerita
|
|
|
|
|
3
|
Ejaan dan tanda baca
|
|
|
|
|
4
|
Keefektifan kalimat
|
|
|
|
|
Keterangan:
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
3 = Baik 1 = Kurang
Penghitungan
nilai akhir : Nilai akhir : skor yang diperoleh
---------------------------- X 100
Skor
maksimal
1. Menceritakan
Kembali
No.
|
Instrumen
|
Kelompok
|
Ket.
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
dst
|
1.
|
Kelancaran
berbicara
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Ketepatan
intonasi, lafal, dan jeda
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Unggah-ungguh
bahasa yang digunakan
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
Skor
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan
:
|
Skor
setiap instrumen : 1- 4
Skor
maksimal : 12
Nilai
Akhir :
x 100