Kamis, 03 Juli 2014

SERAT WIRA WIYATA "sinopsis" bagian III



Seorang pegawai bila melalikan tugas, harus mau dihukum untuk menegakkan hokum dan kedilan. Anak kecil pun bila nakal dan bersalah tentu akan dimarahi. Atau dipukul agar menyadari kesalahannya.


Sebaliknya, jika taat kepada disiplin tentu akan mendapat hadiah sesuai dengan karyanya. Prajurit diangkat dan ada pula yang dipecat, itu menunjukkan adanya keadilan.


Prajurit yang tidak siaga, merugikan Negara dan memalukan raja. Janganlah kamu sombon bahwa sudh dibutuhkan oleh Negara.


Negara telah berjasa memberikan segala kebutuhanmu, memberimu kehormatan melebihi pegawai lainnya.


Apakah yang engkau cari-cari? Sebagaimana yang dilakukan oleh para pendeta, petani, dan nahkoda yang berjuang mencari kemuliaan.


Seandainya kamu bkan prajurit, kamu pun masih dapat makan dan minum dari hasil bumi, serta memiliki raja yang melindungimu dengan adil. Jika kamu menginginkannya berarrti kamu berdosa.


Jika ditugaskan ke medan perang hars teguh tekatnya. Melaksanakan segala perintah komandan/ panglima. Jangan bertindak yang berlebih-lebihan sehingga menimbulkan kesulitan bagi panglima dan prajurit lainnya.


Para perwira pun harus tunduk kepada perintah panglima. Mereka dapat diibaratkan sebuah panah, panglima-lah yang berhak membidiknya. Laksanakan tugas dengan senang dan hadapi mush dengan gagah berani.


Sebagai prajurit, buktikan sumpahm. Kuatkan tekatmu dan jangan berkecil hati. Berperang adalah tugas mulia.


Seorang prajurit pemberani, meskipun terdesak musuh, tabah dan menyimpan siasat, memperhatikan keadaan medan, perhatikan musuh, mana yang berkurang ekuatannya, dihampiri untuk diserang, digempur agar menyerah, pasti menang semua akan selamat.





Prajurit kang wani sendyan kadhesek musuh, dheweke tetep bisa sabar lan isih nyimpen strategi, isih bisa merhatekna musuh kang kurang kekuatane. Supaya bisa digempur, musuh nyerah,menang pungkasane.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar